Bidang Kebudayaan
Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kabupaten Sanggau

Jl. Jend. Sudirman, No. 21, Bunut, Lape, Kec. Kapuas, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat 78561

Mandi Daun Sabang ke IX

Festival Mandi Daun Sabang Ke-IX: Merawat Kearifan Lokal dan Memperkuat Identitas Budaya

Bagikan

Kabupaten Sanggau kembali menyemarakkan tradisi budaya lewat penyelenggaraan Festival Mandi Daun Sabang Ke-IX, yang digelar pada 20–22 September 2025 di Kecamatan Sekayam. Acara ini diselenggarakan oleh Komunitas Budaya Sekayam dengan dukungan penuh dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau.

Pada pembukaan festival, acara resmi dibuka oleh Susana Herpena, S.Sos., M.H., yang menjabat sebagai Wakil Bupati Sanggau. Portal Resmi Kabupaten Sanggau+2Portal Resmi Kabupaten Sanggau+2
Acara juga dihadiri oleh Pasianus Purwandi, selaku Kepala Bidang Kebudayaan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau.

Makna dan Fungsi Ritual

Ritual Mandi Daun Sabang lebih dari sekadar upacara adat yang merupakan warisan spiritual masyarakat Sekayam. Prosesi ini biasanya dilaksanakan pada Rabu terakhir bulan Safar dalam kalender Hijriah. Keyakinan masyarakat menyebut bahwa momentum tersebut rawan terhadap musibah, sehingga ritual ini berfungsi sebagai tolak bala, sarana doa bersama dan permohonan perlindungan dari Tuhan.

Ritual juga menjadi medium penyucian diri: daun sabang terbaik dipilih, lalu diasapi dengan kulit gaharu, diberi rajah atau wafaq menggunakan minyak gaharu, kemudian direndam dalam air. Air rendaman inilah yang dipakai peserta dalam prosesi mandi bersama. Setelah itu, ritual dilanjutkan dengan doa, dzikir, dan silaturahmi — membangun suasana kebersamaan dan refleksi spiritual.

Transformasi ke Festival Budaya

Seiring waktu, tradisi ini berkembang menjadi sebuah festival budaya yang lebih komprehensif. Selain ritual sakral, festival menyertakan hiburan seni dan budaya untuk menyemarakkan acara dan menarik perhatian generasi muda. Festival Mandi Daun Sabang menjadi sarana edukasi budaya dan sarana pelestarian nilai-nilai lokal agar tak tenggelam oleh arus modernitas.

Tema yang diangkat dalam penyelenggaraan tahun ini  “Dengan Kegiatan Ritual Mandi Daun Sabang Kita Jaga Kearifan Lokal Sebagai Bangsa Berbudaya”  mempertegas bahwa tradisi jangan hanya disimpan dalam museum atau catatan sejarah, melainkan dijadikan bagian aktif dalam identitas kolektif masyarakat.

Festival ini menjadi wujud konkret bahwa masyarakat Sanggau bisa menjaga tradisi leluhurnya, sekaligus memaknainya ulang agar relevan di masa kini.

Created by Tim Kebudayaan 


Bagikan
749 1000 Sanggau Berbudaya
Start Typing